Anak-anak di sebuah provinsi di utara Kairo mungkin menghadapi tahun ajaran baru tanpa Mickey Mouse.
Situs berita Youm7 melaporkan, Gubernur Qalyubia mengeluarkan keputusan bahwa gambar kartun Mickey Mouse dan teman-temannya di dinding-dinding Taman Kanak-kanak (TK) atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) harus diganti oleh "para pahlawan militer".
"Kita perlu mengganti foto-foto Mickey Mouse dan Donald Duck dengan gambar-gambar dari para pahlawan militer dan syuhada Mesir terkenal, sehingga anak-anak akan menjadikan mereka sebagai teladan.
"Sosok Mickey Mouse ini dibuat oleh AS, padahal kita memiliki tokoh-tokoh mulia yang bisa memperdalam patriotisme dan kecintaan pada tanah air dari anak-anak kita," kata Alaa Abdul-Halim Mohammed Marzouk kepada wartawan.
Seorang pejabat Departemen Pendidikan di Qalyubia mengatakan kepada Youm7 bahwa mereka akan mengkaji bagaimana perintah gubernur ini dilaksanakan di seluruh provinsi.
Pemerintah Presiden Abdel Fattah al-Sisi - seorang mantan jenderal - ingin sekali mengangkat profil militer di semua bidang kehidupan publik, khususnya pendidikan.
Para prajurit yang tewas dalam bentrokan dengan ekstremis Islamis di Semenanjung Sinai dipuji sebagai 'syuhada' di media resmi, dan keluarga mereka mendapat penghormatan dalam upacara-upacara resmi.
"Apakah ini perlakuan layak bagi anak-anak kami?"
Tapi keputusan Gubernur Marzouk ini segera menjadi bulan-bulanan di media sosial. Banyak pengguna yang berpendapat bahwa pihak berwenang seharusnya lebih fokus pada ruang kelas yang penuh sesak dan metode pengajaran yang ketinggalan zaman.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya belajar membaca sebelum usia sekolah justru karena majalah Mickey, yang masih juga saya baca sekarang," cuit eorang pengguna, mengacu pada komik yang menempatkan tokoh Disney dalam latar Mesir.
Jurnalis Mohamed Ragab menulis "Harus ada yang memberi tahu Yang Mulia Gubernur bahwa keputusannya itu telah mengubahnya menjadi tokoh kartun."
Beberapa keberatan untuk "memajang foto-foto orang yang sudah meninggal di dinding sekolah", dan mengeluh: "apa yang telah dilakukan anak-anak kita sehingga diperlakukan seperti ini?"
Tetapi ada juga yang memuji prakarsa itu. "Ada baiknya kita mengajari anak-anak kita tentang para martir yang mengorbankan hidup mereka untuk rakyat Mesir. Salam saya untuk gubernur Qalyubia," tulis seorang pengguna media sosial.
Karakter kartun Disney mungkin menyerang saraf tertentu di pihak berwenang Mesir, tulis situs berita Al-Araby Al-Jadeed di London.
Mereka merujuk pada pertistiwa tahun 2015, ketika seorang pengguna Facebook dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena memposting gambar Presiden Sisi yang diedit dengan memasangkan telinga Mickey Mouse.
http://www.tribunnews.com/internasional/2018/10/04/mickey-mouse-dikeluarkan-dari-sekolah-sekolah-mesir-karena-tidak-patriotik
No comments:
Post a Comment