Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Suryana (32) berjalan tegap saat digelandang ke Polrestabes Semarang, Kamis (6/9).
Dengan tangan terborgol, tersangka pengirim ancaman bom ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Selasa lalu tampak telah siap menghadapi risiko akibat ulahnya.
Di hadapan para awak media ia mengungkapkan sudah kesal dengan pelayanan rumah sakit hingga nekat mengirimkan ancaman adanya bom di masjid RSI Sultan Agung melalui pesan SMS ke nomor hotline.
Ia memaparkan kronologis sebelum ia berulah adalah ketika ia merasakan sakit perut yang tidak tertahankan dalam perjalanan.
Pria asal Karawang Jabar itu berencana ke Klaten untuk berkunjung ke tempat saudara.
Sesampai di Semarang pada hari Selasa pukul 11.00, pria yang memiliki riwayat penyakit maag itu kemudian merasakan sakit nyeri mencengkeram pada perutnya (kolik).
Pas kebetulan ia berada di dekat RSI Sultan Agung iapun bergegas ke rumah sakit untuk mengobati rasa nyerinya.
"Saya langsung ke IGD karena sudah nggak kuat rasanya seperti mau mati, namun petugasnya satpam minta saya kalau mau berobat ke bagian pendaftaran dulu," terang pria yang bisa dipanggil Yana tersebut.
Ia pun kemudian menyetujui dan datang ke loket pendaftaran. Namun, sesampai di sana Suryana diminta menunggu karena sedang waktu istirahat.
http://www.tribunnews.com/regional/2018/09/06/jengkel-tak-dapat-layanan-saat-sakit-pria-ini-kirim-ancaman-bom-rsi-sultan-agung-semarang
No comments:
Post a Comment