Pages

Sunday, January 6, 2019

Romahurmuziy Soal Dualisme: Kalau Masih Ada yang Ngaku-ngaku, Sikat

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyebut Djan Faridz adalah para petualang yang selama tiga tahun telah mengganggu kebesaran nama partai berlambang Ka'bah itu.

"Mereka adalah kader-kader palsu yang selama ini hanya menumpang hidup di PPP. Mereka para petualang yang menjadi pimpinan PPP Djan Faridz, yang selama 3 tahun lebih mengganggu kebesaran PPP, terbukti sudah berkhianat dan membelot ke partai-partai lain," kata Romahurmuziy dalam pidatonya di acara Harlah PPP ke-46 di DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/1/2019) malam.

Baca: PPP Djan Faridz Sebut Terlalu Dini Dukung Jokowi di Pilpres

Dalam kesempatan itu, Romahurmuziy menjelaskan para pengurus PPP patut berbahagia usai Mahkamah Agung menerbitkan putusan yang berkekuatan hukum tetap (in kracht) lewat Putusan Pengadilan Peninjauan Kembali Perdata di tanggal 12 Juni 2017 dan Putusan Pengadilan Kasasi TUN pada tanggal 4 Desember 2017 juncto Putusan Pengadilan Peninjauan Kembali TUN tanggal 8 November 2018.

"Dengan adanya putusan tersebut, tidak ada lagi dualisme PPP. Kalau masih ada yang ngaku-ngaku apalagi membawa putusan partai, sapu, sisir, sikat. Yang tanggung jawab Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai," tegas Romahurmuziy.

Sebab menurutnya, tak ada dharma bakti yang mendua. Romahurmuziy pun bersyukur, dualisme kepengurusan PPP selama kurang lebih tiga tahun telah usai.

Hal itu, Romahurmuziy maknai sebagai penyaring kader-kader PPP sejati yang berbeda dengan para kader merpati lainnya.

Baca: Cawapres KH Maruf Amin Serukan Kader PPP Untuk Memenangkan Pilpres

"Kita patut bersyukur dan mengucap alhamdulillah, bahwa dualisme kepemimpinan yang telah berlalu sekaligus menjadi penyaring kader-kader PPP sejati, yang sungguh berbeda dengan kader-kader merpati yang hanya datang tatkala ada jabatan dan fasilitas," kata Romahurmuziy.

Romahurmuziy juga meminta kepada media baik cetak maupun elektronik untuk berhenti menulis atribut "kubu-kubuan" dalam pemberitaan soal PPP.

Hingga berita ini diturunkan, tribunnews.com belum mendapatkan klarifikasi dari Djan Faridz 

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/nasional/2019/01/07/romahurmuziy-soal-dualisme-kalau-masih-ada-yang-ngaku-ngaku-sikat

No comments:

Post a Comment