Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengayakan, kinerja keuangan perseroan pelat merah sepanjang 2018 menunjukkan tren positif, mengacu pada sejumlah indikator utama di laporan keuangan sejumlah BUMN di tahun buku 2018.
Antara lain kinerja aset, laba, ekuitas, belanja modal dan kontribusinya pada APBN dalam bentuk pajak, PNBP dan dividen yang menurut dia naik cukup signifikan.
"Kinerja positif ini akan kami jaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Menteri Rini dalam siaran persnya, Rabu (6/3/2018).
Dia memaparkan, hingga 31 Desember 2018 lalu, total aset BUMN mencapai Rp 8.092 triliun atau naik Rp 882 triliun dari capaian 2017 sebesar Rp 7.210 triliun.
Sementara, total laba BUMN tumbuh menjadi Rp 188 triliun dari Rp 186 triliun pada 2017.
"Belanja modal BUMN tahun 2018 juga naik signifikan 54,60 persen dari Rp 315 triliun pada 2017 menjadi Rp 487 triliun. Alokasi terbesar dana itu mengalir ke proyek-proyek infrastruktur yang sedang dibangun Jokowi," sebutnya.
Rini menyebutkan kontribusi BUMN dalam program kerja Jokowi membangun Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke. Di darat, BUMN merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol sepanjang 782 km hingga reaktivasi rel kereta di Jawa Barat sepanjang 178,8 km serta LRT Palembang dan LRT Jabodetabek.
Baca: Cinta Segitiga Berujung Maut di Bekasi: Pelaku dan Korban Tinggal Seatap dengan Teman Kumpul Kebonya
Di laut, BUMN telah membangun 27 pelabuhan baru, 100 kapal pendukung tol laut, peningkatan kapasitas peti kemas menjadi 28,8 TEUs dan dwelling time menjadi 3 hari dari semula 7 hari pada 2014.
Di sektor udara, BUMN telah membangun 10 Bandara baru untuk menunjang konektivitas udara antar kota besar ke pelosok Nusantara.
Baca: Pengorbanan Oleh Saudara Kandung, Pramono Edie Donorkan Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono
Di sektor kelistrikan, BUMN berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,2 persen. Kapasitas listrik terpasang saat ini telah mencapai 57.822 Megawatt (MW), 53.000 Km transmisi, serta 131.000 MVA gardu induk. Sinergitas antar BUMN, kata dia, juga telah berhasil menyambungkan listrik ke lebih 100 ribu kepala keluarga tidak mampu di Jawa Barat.
Baca: Setelah 50.000 Km Pemakaian, Biaya Perawatan Xpander Diklaim Tetap Lebih Rendah dari Kompetitor
Di sisi lain, BUMN juga telah menyalurkan Rp 113,9 triliun kredit usaha rakyat (KUR) untuk 4,3 juta nasabah serta menyalurkan Rp 16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah kredit ultra mikro PNM Mekaar.
BUMN juga merealisasikan BBM satu harga di 123 titik lokasi di Papua, merealisasikan program Kewirausahaan Pertanian di 9 Kabupaten di Jawa Barat, serta mendirikan 76 BUMN Shop di desa tertinggal di Sukabumi, Tasikmalaya dan Ciamis.
"Ke depannya, BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan. Langkah kita masih panjang, marilah kita terus kerja, kerja, dan kerja demi kemajuan Indonesia," kata Menteri Rini.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/03/06/menteri-rini-knerja-bumn-masih-positif-total-laba-bersih-naik-rp-2-triliun-di-2018
No comments:
Post a Comment