Pages

Tuesday, December 4, 2018

Lion Air: Pemesanan Boeing Masih Sesuai Rencana Awal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan, maskapai penerbangannya belum mengubah rencana pemesanan 190 pesawat jenis Boeing 737 Max.

Hal ini menjawab kabar bahwa Lion Air akan membatalkan pesanan mereka ke Boeing pasca jatuhnya pesawat PK-LQP di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin 29 Oktober 2018 lalu.

"Masih, masih (jadwal pengiriman sesuai rencana)," kata Edward Sirait di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Terkait kabar Rusdi Kirana, pemilik Lion Air, minta pemesanan pesawat senilai 22 miliar dolar AS dikaji ulang hingga dibatalkan, Edward belum bisa memastikan hal tersebut.

"Saya belum bertemu pak Rusdi, nanti dikonfirmasi dahulu," ujarnya.

Namun, Edward tak menutup kemungkinan adanya kajian ulang soal pemesanan tersebut. Lion Air, lanjutnya, masih menunggu hasil investigasi terkait jatuhnya pesawat tersebut.

"Saya tidak mengatakan ya atau tidak, tapi dari situasi ini kan kami akan mempelajari semua informasi dan data-data yang memang berkembang terkait kejadian ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Reuteurs melaporkan pendiri Lion Air Indonesia Rusdi Kirana murka karena Boeing terkesan menyalahkan Lion Air atas kecelakaan itu. Padahal, perusahaan asal Amerika Serikat itu diketahui melakukan beberapa perubahan pada desain pesawat.

Sebuah sumber mengatakan, Rusdi meminta Lion Air mengkaji ulang pemesanan dan membuka kemungkinan untuk membatalkan pesanan yang tersisa dari Boeing.

Lion Air merupakan salah satu pelanggan terbesar Boeing yang saat ini memesan 190 pesawat yang total nilai pesanananya mencapai 22 miliar dolar AS. Saat ini, pesawat pesanan tersebut sedang ditunggu pengirimannya. Pesanan pesawat ini merupakan kelanjutan dari pembelian 197 pesawat yang telah dilakukan Lion Air sebelumnya.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/12/05/lion-air-pemesanan-boeing-masih-sesuai-rencana-awal

No comments:

Post a Comment